Loading...
1.Konsentrasi
Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang
bereaksi. Makin besar konsentrasi, maka makinbanyak partikel sehingga semakin
banyak tumbukan yang terjadi . dengan demikian semakin banyak partikel yang
bertumbukan, maka lajureaksi pun semakin besar.
Pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut: supaya suatu reaksi
dapat berlangsung , partikel – partikel tersebut pertama – tama haruslah
bertubrukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu larutan atau salah satu
larutan satunya lagi benda padat. Jika konsentrasi tinggi maka kemungkinan
untuk bertubrukan pun besar. Jika reaksi hanya melibatkan satu partikel
tersebut keberbagai arah, maka tubrukan – tubrukan tidak saling berhubungan
Suatu reaksi mungkin banyak melibatkan pereaksi
dalam bentuk padatan., bila kita mempunyai kubus dengan ukuran panjang, lebar
dan tinggi masing-masing 1cm. Luas permukaan kubus bagian depan 1 cm x 1 cm = 1
cm2. Luas permukaan bagian belakang, kiri, kanan, atas dan bawah, masing-masing
juga 1cm2 . Jadi luas permukaan seluruhnya 6 cm2.
Kemudian kubus tersebut kita pecah jadi dua,
maka luas permukaan salah satu kubus hasil pecahan tadi adalah 2(1 cm x 1 cm) +
4 (0,5 cm x 1 cm) = 4 cm2. Berarti luas dua kubus hasil pecahan adalah 8 cm2.
Apa yang dapat Anda simpulkan mengenai hal ini? Jadi makin kecil pecahan
tersebut, luas permukaannya makin besar.
Bila kubus 1 cm3 dipecah menjadi dua,
maka luas permukaan sentuh meningkat dua
kalinya, dan permukaan sentuh tadi bereaksi dengan cairan atau gas. Hal ini
merupakan contoh bagaimana penurunan ukuran partikel dapat memperluas permukaan
sentuh zat.
Bagaimana pengaruh ukuran kepingan zat padat
terhadap laju reaksi? Misalkan, kita mengamati reaksi antara batu gamping
dengan larutan asam klorida (HCl). Percobaan dilakukan sebanyak dua kali,
masing-masing dengan ukuran keping batu gamping yang berbeda, sedangkan
faktor-faktor lainnya seperti massa batu gamping, volume larutan HCl,
konsentrasi larutan HCl dan suhu dibuat sama. Dengan demikian, perubahan laju
reaksi semata-mata sebagai akibat perbedaan ukuran kepingan batu gamping
(kepingan halus dan kepingan kasar). Dalam hal ini, ukuran keping batu gamping
kita sebut variabel manipulasi, perubahan laju reaksi (waktu reaksi)
disebut variable respon, dan semua faktor lain yang dibuat tetap (sama)
disebut variable kontrol.
Mengapa kepingan yang lebih halus bereaksi lebih
cepat? Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang
batas campuran yang selanjutnya kita sebut bidang sentuh. Oleh karena itu,
makin luas bidang sentuh makin cepat bereaksi. Jadi makin halus ukuran kepingan
zat padat makin luas permukaannya.
Pengaruh luas permukaan banyak diterapkan dalam
industri, yaitu dengan menghaluskan terlebih dahulu bahan yang berupa padatan
sebelum direaksikan. Ketika kita makan, sangat dianjurkan untuk mengunyah
makanan hingga lembut, agar proses reaksi di dalam lambung berlangsung lebih
cepat dan penyerapan sari makanan lebih sempurna.
Apa hubungannya dengan tumbukan? Makin luas permukaan gamping, makin luas
bidang sentuh dengan asam klorida makin besar, sehingga jumlah tumbukannya juga
makin besar. Artinya makin kecil ukuran, makin luas permukaannya, makin banyak
tumbukan, makin cepat terjadinya reaksi.
Besarnya temperatur menyebabkan lajureaksi semakin besar.
Temperatur juga akan mempengaruhi harga konstanta suatu laju reaksi. Kecepatan
lajureaksi sebagai pengaruh suhu, dapat dilihat pada proses pembuatan kopi.
Gila akan lebih cepat larut apabila air pada gelas lebih panas. Sebaliknya
gulaakan lebih lambat larut apa bila air pada gelas itu masih dingin.
Pada umumnya reaksi akan
lambat cepat apabila suhu dinaikkan. Dengan menaikan suhu maka energi kinetik
molekul – molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga semakin banyak
molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. hubungan
antara nilai tetapan laju reaksi ( k ) terhadap suhu dinyatakan oleh persamaan
ARRHENIUS :
k = A . e –E/RT
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat atau
memperlambat laju reaksi. Zat yang mempercepat laju reaksi disebut katalisator.
Dan zat yang memperlambat suatu reaksi disebut inibitor. Ada dua jenis katalis
yaitu :
· Katalis
homogen : yaitu katalis yang wujudnya sama dengan wujud pereaksi.
· Katalis
heterogen : yaitu katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud partikel
laju reaksi bergantung pada
energi rintangan reaksi atau energi aktivitasi katalis juga didefinisikan
sebagai suatu zat yang dapat mengurangi energi aktivitasi suatu reaksi.
Contoh katalis yang digunakan
:
Reaksi
|
Katalis
|
Dikomposisi hidrogen
peroxida
|
Mangan ( IV ) Oksida ( MnO2)
|
Nitrasi benzen
|
Asam sulfat pekat
|
Produksi amonia dengan
proses haber
|
Besi
|
Konversi dari SO2
ke SO3 melalui proses untuk memproduksi asam sulfat
|
Vonadium ( V ) oxida ( V2O5
)
|
Peningkatan
tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan meningkatkan laju reaksi.
Perubahan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan zat padat maupun zat cair tidak
memberikan perubahan apapun terhadap laju reaksi. Dalam proses pembuatan amonia
dengan proses haber, laju reaksi antara hidrogen dan nitrogen ditingkatkan
dengan menggunakan tekanan yang sangat tinggi.
N2 (g) + 3H2
(g) D 2NH3
(g)
Sesungguhnya, alasan untuk menggunakan tekanan tinggi adalah untuk meningkatkan persentase amonea didalam kesetimbangan campuran. Peningkattan tekanan dari gas adalah sama denag peningkatan pada konsentrasi
Jika tekanan gas diperbesar,
maka volume gas itu mengecil, sehingga letak partikel makin berdekatan dan
makin mudah bertabrakan. Jika, makin besar tekanan gas makin cepat reaksinya.
Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat kita simpulkan
bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ada 6 yaitu:
1.
Konsentrasi, semakin tinggi
konsentrasinya, semakin cepat laju reaksinya
2. Luas permukaan, “Laju reaksi berbanding lurus dengan
luas permukaan reaktan.”
Loading...