Loading...
Dahulu kala,
ada seorang Pangeran yang sedang berkelana bersama Prajurit dan Asistennya.
Sang Pangeran berhenti di suatu daerah di tengah hutan untuk beristirahat. Sang
Pangeran merasa nyaman berada di sana dan menyuruh Asistennya yaitu Pe Kija
untuk membuatkan batas pada daerah yang sedang di singgahinya itu. Pe Kija pun
segera berlari menuju timur, dan ia menemukan sungai. Lalu ia berlari ke ararh
barat dan lagi-lagi ia menemukan sungai. Lalu Pe Kija lalu melapor ke Pangeran.
Dan Pangeran memutuskan untuk menjadikan kedua sungai tersebut menjadi batas
daerah tersebut. Dan daerah itu diberi nama Kalijaga,
karena daerah itu di apit oleh dua buah sungai.
Lama
kelamaan, Prajurit-prajurit Pangeran menikah dan membuat rumah di Kalijaga. Dan
penduduk Kalijagapun bertambah. Tidak hanya para Prajurit yang menetap di sana,
banyak juga para pendatang yang semula hanya numpang lewat di Kalijaga
memutuskan untuk menetap.
Bertahun-tahun
kemudian penduduk Kalijaga terus bertambah. Dan Kalijagapun berubah menjadi
sebuah desa yang terbagi menjadi dusun-dusun. Dusun-dusun ini mempunyai
sejarahnya masing-masing.
Di desa
kalijaga terdapat pemukiman khusus keluarga bangsawan yang sekarang bernama Pedaleman. Dulunya pedaleman bernama pejeroan, dan di utara pedaleman ada
dusun yang dinamakan Dayan jero (Dayan
= utara, jero = pejeroan). Dan sebelah timur pedaleman ada sebuah dusun yang
dulunya adalah tempat memasak untuk para Prajurit yang berperang melawan
Belanda yang sekarang dikenal dengan Gubug
Dapur.
Dahulu juga
pernah terjadi kebakaran dahsyat yang meluluhlantakan desa kalijaga. Kemudian
masayarakat Desa Kalijaga membuat tempat pengunsian di utara Desa Kalijaga yang
dulunya hanyalah sawah. Tempat itu kemudian dijadikan tempat tinggal baru bagi
sebagian masyarakat. Lama kelamaan tempat yang dulunya hanyalah pengungsian
berubah menjadi sebuah dusun. Dusun ini diberi nama Peta Kawan. Peta yang artinya mencari dan kawan berarti teman.
Dari sekian
dusun yang ada di Desa Kalijaga, ada satu dusun yang tidak mengakui dirinya
masuk dalam wilayah Kalijaga. Namun, lama kelamaan akhirnya dusun itu mengakui
dirinya sebagai bagian dari Desa Kalijaga. Sehingga dusun itu pun dinamakan Karang Luar.
Loading...